Tips Cerdas Menolak Dijadikan Pacar/Kekasih

| |

Anda menginginkan sebuah persahabatan, namun ternyata si dia menginginkan lebih dari sekedar hubungan pertemanan. Hal ini merupakan sebuah dilema, di satu sisi, Anda tidak menghendakinya sebagai seorang kekasih, namun di satu sisi Anda tidak mau hubungan pertemanan Anda menjadi buruk.

Jujur memang merupakan jalan terbaik. Namun bagaimana membuat segalanya selesai dengan baik-baik? Ingat, di era sekarang hal ini bisa terjadi pada siapa saja, baik cewek atau cowok. Berikut ini tips tentang bagaimana menolak pinangan untuk menjadi pacar:

1. Cobalah dengan halus untuk membiarkan si dia mengetahui bahwa Anda tidak tertarik dengan hubungan serius, misalnya seperti, “Saya benar-benar menghargai persahabatan kita” atau “Sangat menyenangkan mempunyai teman yang biasa diajak ngobrol santai tanpa ikatan apapun seperti ini”

2. Apabila si dia baru saja Anda kenal, sampaikan kalau Anda tengah terlibat hubungan dan kedekatan dengan seseorang (dengan asumsi hal tersebut memang benar adanya) dan tunjukan ketidaktertarikan hubungan serius dengan si dia.
Sampaikan bahwa saat ini Anda sedang asyik mencari teman sebanyak-banyaknya dan tidak ingin membina hubungan serius.

3. Apabila teman Anda menjodohkan Anda didepan cewek teman Anda tersebut, dengan mengatakan, “Kenapa kalian ga jadian saja? Kalian kan cocok banget!”. Jangan menolak dengan keras –karena perasaan wanita sangat halus- sebaliknya jangan pula memberikan harapan kepada si dia. Anda bisa menyampaikan dengan becanda, misalnya, “Dulu begitu saya kasih daftar pekerjaan kalo nantinya jadi istri saya, seperti cuci baju, betulin genting, mandiin gajah, dia langsung ngacir! Ya udah akhirnya kita emang cocoknya temenan aja.”

4. Segera ubah tema pembicaran seketika setelah Anda menyampaikan penolakan. Karena ‘diam’ setelah penolakan, hanya akan membuat Anda berdua terhanyat dalam sebuah kecanggungan, dan hal ini tidak baik untuk hubungan persahabatan Anda selanjutnya. Gunakan kalimat-kalimat, “Well, kamu udah aku anggap adikku sendiri kok, gimana kita bisa lanjut jalan?”

0 komentar:

Posting Komentar

Your Comment